Dua belas tahun silam Aceh
merasakan duka yang luar biasa hebatnya. Musibah gempa dan tsunami yang terjadi
pada penghujung tahun 2004 menyisakan luka yang begitu dalam. Kini di
penghujung tahun 2016 (red: Rabu, 7 Desember 2016), Aceh kembali mengalami
gempa bumi. Memang tidak sekuat gempa yang terjadi pada
tahun 2004, namun gempa yang bersumber 10 km di bawah permukaan bumi mampu
merobohkan banyak bangunan.
Gempa berkekuatan 6,4 SR yang terjadi di waktu subuh
itu menyebabkan masyarakat berhamburan keluar rumah dan berusaha menyelamatkan
diri menuju lokasi yang dirasa aman.
Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa pusat gempa yang terjadi pada pukul 05.03 WIB
terletak pada 5,19 LU dan 96,36 BT atau 18 km Timur Laut Kabupaten Pidie Jaya,
Aceh. Gempa yang termasuk dalam kategori sumber gempa dangkal ini memang tidak
berpotensi terjadinya tsunami, namun guncangan yang ditimbulkan terasa lebih
kuat karena sumbernya yang mendekati permukaan bumi. Hal ini berdampak pada
robohnya bangunan seperti masjid, pesantren, supermarket, toko, dan rumah
warga. Musibah ini juga menyebabkan keretakan di sejumlah jalan dan jatuhnya
korban.
![]() |
![]() |
Gambar 1. Kondisi bangunan yang runtuh dan jalan retak akibat gempa |
Hingga saat ini belum dapat
dipastikan jumlah korban yang ada akibat peristiwa alam tersebut, namun
tercatat sedikitnya 18 orang meninggal dunia dan ratusan orang dinyatakan
luka-luka. Seperti yang dilansir di akun Medsosaceh, Direktur RSUD Tgk. Chik Di
Tiro Sigli, drg. Moh Riza Faisal MARS bahwa sebanyak 200 pasien luka akibat
gempa di bawa ke rumah sakit tersebut. Di balik itu, proses evakuasi pun masih
terus berlangsung dengan mengerahkan alat berat untuk mengangkat puing-puing
runtuhan bangunan.
![]() |
![]() |
Gambar 2. Kondisi korban yang dirawat di RSUD Sigli dan proses evakuasi pasca gempa |
Gempa yang terjadi juga dirasakan
hingga kota Banda Aceh yang berjarak sekitar 100 km lebih dari Kabupaten Pidie Jaya.
Selain itu juga dirasakan di sejumlah daerah lainnya seperti Kabupaten Aceh
Utara, Bireun, dan Aceh Jaya, namun tidak ada korban dalam hal ini.
Semoga musibah ini menjadi ajang
muhasabah diri sehingga setiap manusia mampu menjadi insan yang lebih taat dan
tawakal kepada Rabb-nya. Aamiin.