Rabu, 16 Agustus 2017

A PLUS GIVEAWAY

.
*THE BIGGEST DISCOUNT EVER*

DISKON ter-BESAR di Momen yang BESAR

Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72
A PLUS CREATIVE LEARNING CENTER bakalan ngasih kamu DISKON BIMBINGAN BELAJAR Sebesar 72%

Berikut Syarat dan Ketentuannya:
-       Diskon hanya berlaku jika mendaftar langsung ke A Plus CLC
-       Diskon hanya berlaku pada tanggal 17 Agustus 2017 Mulai Pukul 10.00 s/d 17.00 WIB
-       Diskon akan diberikan kepada 8 pendaftar pertama
-       Diskon berlaku untuk program kelas 3 SMA, 2 SMA dan 3 SMP
-       Diskon berlaku jika melunasi biaya pendaftaran paling telat tanggal 18 Agustus 2017 pukul 17.00
-       Diskon ini tidak berlaku untuk program Privat
-       Pendaftaran akan ditutup jika kuota 8 Pendaftar Pertama telah terpenuhi
-        
*Pemberitahuan akan di update di ig @aplus.clc

#Aplus #17Agustus #ThebiggestDiscount #Diskon #72 #Kemerdekaan #Indonesia #AplusUntukIndonesia #17Agustus2017 #merdeka


Selasa, 06 Desember 2016

Musibah Menjadi Ajang Muhasabah

Dua belas tahun silam Aceh merasakan duka yang luar biasa hebatnya. Musibah gempa dan tsunami yang terjadi pada penghujung tahun 2004 menyisakan luka yang begitu dalam. Kini di penghujung tahun 2016 (red: Rabu, 7 Desember 2016), Aceh kembali mengalami gempa bumi. Memang tidak sekuat gempa yang terjadi pada tahun 2004, namun gempa yang bersumber 10 km di bawah permukaan bumi mampu merobohkan banyak bangunan.

Gempa  berkekuatan 6,4 SR yang terjadi di waktu subuh itu menyebabkan masyarakat berhamburan keluar rumah dan berusaha menyelamatkan diri menuju lokasi yang dirasa aman.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa pusat gempa yang terjadi pada pukul 05.03 WIB terletak pada 5,19 LU dan 96,36 BT atau 18 km Timur Laut Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Gempa yang termasuk dalam kategori sumber gempa dangkal ini memang tidak berpotensi terjadinya tsunami, namun guncangan yang ditimbulkan terasa lebih kuat karena sumbernya yang mendekati permukaan bumi. Hal ini berdampak pada robohnya bangunan seperti masjid, pesantren, supermarket, toko, dan rumah warga. Musibah ini juga menyebabkan keretakan di sejumlah jalan dan jatuhnya korban.




Gambar 1. Kondisi bangunan yang runtuh dan jalan retak akibat gempa

Hingga saat ini belum dapat dipastikan jumlah korban yang ada akibat peristiwa alam tersebut, namun tercatat sedikitnya 18 orang meninggal dunia dan ratusan orang dinyatakan luka-luka. Seperti yang dilansir di akun Medsosaceh, Direktur RSUD Tgk. Chik Di Tiro Sigli, drg. Moh Riza Faisal MARS bahwa sebanyak 200 pasien luka akibat gempa di bawa ke rumah sakit tersebut. Di balik itu, proses evakuasi pun masih terus berlangsung dengan mengerahkan alat berat untuk mengangkat puing-puing runtuhan bangunan.




Gambar 2. Kondisi korban yang dirawat di RSUD Sigli dan proses evakuasi pasca gempa

Gempa yang terjadi juga dirasakan hingga kota Banda Aceh yang berjarak sekitar 100 km lebih dari Kabupaten Pidie Jaya. Selain itu juga dirasakan di sejumlah daerah lainnya seperti Kabupaten Aceh Utara, Bireun, dan Aceh Jaya, namun tidak ada korban dalam hal ini.

Semoga musibah ini menjadi ajang muhasabah diri sehingga setiap manusia mampu menjadi insan yang lebih taat dan tawakal kepada Rabb-nya. Aamiin.

Sumber gambar: Instagram @medsosaceh

Selasa, 08 November 2016

Rumoh Aceh – Rumoh adat geutanyoe


Rumoh Aceh yaitu rumah tradisional Aceh yang keseluruhannya terbuat dari kayu. Rumah ini berbentuk panggung yang bertopang di atas 24 tiang atau lebih dengan ketinggian 6 – 8 kaki dari permukaan tanah. Struktur banguannya dengan sistem struktur seni/pasak (bajo) adalah diharapkan agar rumah Aceh ini lentur terhadap gempa. Ketinggian tersebut diperlukan untuk kebutuhan sirkulasi udara dan kenyaman untuk kegiatan beristirahat di bawah rumah. 

Rumoh Aceh - Rumah Cut Nyak Dhien, Lampisang, Aceh Besar
Sumber: saidfirman.wordpress.com

Peletakan rumah tradisional ini memiliki orientasi ke arah utara/selatan dan memanjang dari arah Timur ke Barat. Secara fisik bertujuan untuk menghindari dampak yang terlalu besar akibat angin Barat. Secara makna lainnya adalah rumah ini langsung dalam keadaan menghadap kiblat sehingga memudahkan siapapun yang ingin beribadah tanpa harus bertanya.

Rumoh Aceh terbagi atas 3 serambi, yaitu serambi depan (seuramoe keu), serambi tengah (seuramoe teungoh) dan serambi belakang (serambi likot). Serambi depan adalah ruang yang dikhususkan bagi kaum lelaki untuk beraktivitas, serambi tengah adalah kamar utama bagi pemiliki rumah atau pasangan pengantin baru ataupun kamar tempat menyimpan benda-benda berharga. Sedangkan serambi belakang diperuntukkan bagi perempuan untuk melakukan segala aktivitasnya.

Itulah sekilas tentang rumah adat Aceh. Untuk tahu lebih lanjut, ayo berkunjung ke Aceh. Kalau mau langsung bertanya ke warga juga boleh. Datang aja langsung ke Desa Wisata Lubuk Sukon, Aceh Besar. Di sana mneyuguhkan suasana kampung yang masih kental dengan rumah adat aceh dan pagarnya yang masih menggunakan tumbuhan dedaunan (bak tee). Ditunggu kehadirannya :)

Kunjungi juga:
www.disbudpar.acehprov.go.id
www.acehtourism.travel

Selasa, 25 Oktober 2016

Daerah Sejuta Cerita

Sebagai daerah titik awal mulanya bangsa Indonesia, Aceh memiliki hamparan laut yang luas dilengkapi dengan pemandangan bawah laut yang sangat memukau. Kekayaan dan keanekaragaman budaya dan pesona keindahan alam lainnya tak kalah dalam memanjakan mata siapapun yang memandang. Namun, dibalik keindahan alamnya, letak Aceh yang strategis menjadikannya pusat perdagangan dan pembelajaran Islam.

Hingga pada suatu waktu, ada seorang ulama tua yang berasal dari Arab hanyut dari laut dan terdampar ke Pulau Beras (bagian dari Pulo Aceh). Sebagai sarana pengembangan agama Islam, maka diciptakanlah suatu kesenian sebagai wadah pertemuan. Karena kesenian ini memiliki banyak gerakan maka disebutlah tari likok dan dikarenakan berasal dari Pulo Aceh kesenian ini lebih dikenal dengan Tari Likok Pulo.

Tarian ini digolongkan sebagai tari hiburan yang lazim diadakan di malam hari setelah panen atau pada perayaan-perayaan lainnya. Dalam proses memainkannya, penari menggunakan sepotong kayu yang berlubang di tengahnya yang diadu satu sama lainnya agar menghasilkan bunyi sesuai dengan irama dan tempo lagu. Kayu ini dinamakan dengan bruek likok atau boh likok. Selain sebagai sarana penyebaran syariat Islam, kesenian ini juga dapat melatih keterampilan, meingkatkan kegotongroyongan, dan melatih ketangkasan dan kesabaran.

Tari Likok Pulo
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=OY0oRmRsM5k

Kita tinggalkan Pulo Aceh untuk sementara waktu dan terbang ke ibu kota, yaitu Banda Aceh. Bangunan seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini adalah salah satu bukti kecintaan sultan Aceh yang pada masa kecilnya dikenal dengan Perkasa Alam, yaitu Sultan Iskandar Muda. Ia tumbuh besar di istana dengan mendapatkan pendidikan yang sangat baik, sehingga pada masanya, Aceh Darussalam dikenal sebagai pusat pengetahuan dan pembelajaran di Asia Tenggara. Ia pula terikat hatinya pada putri mahkota Pahang, yaitu Putri Kamaliah (Putroe Phang).

Kisahnya putri tersebut merasa kesepian dan rindu akan kampung halamannya. Sebagai seorang sultan dan juga suami yang romantis, Sultan Iskandar Muda membangun sebuah bangunan persegi enam seperti kelopak bunga yang membungkus sebatang tiang mahkota. Bangunan ini dikenal dengan Gunongan. Ini semua dilakukan sultan untuk mengobati rasa kangen Putroe Phang terhadap kampung halamannya di Pahang, Malaysia. Sungguh bahagia sang putri, mendapatkan persembahan cinta dari sang sultan. Ia pun terlena dan bermain dengan dayang-dayangnya di sekeliling Gunongan tersebut.

Gunongan
Sumber : www.viajoscopio.com
Itulah dua di antara sekian banyaknya cerita yang dimiliki Aceh. Keep reading guys!

Kunjungi juga :

www.disbudpar.acehprov.go.id
www.acehtourism.travel

Senin, 24 Oktober 2016

Gampong Nusa, gampong idaman!

Siapa yang tidak takjub dengan desa (aceh: gampong) yang satu ini. Ya, itulah Gampong Nusa yang terletak di kecamatan Lhoknga, kabuoaten Aceh Besar. Kesadaran masyarakatnya akan tuntutan zaman yang inovatif dan kreatif membuat mereka harus berputar otak untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Kini, berkat perjuangan mereka bersama Gampong Nusa mulai dikenal dengan ekowisatanya. Bagaimana tidak, gampongnya yang bersih dan dikelilingi sawah membuat suasana menjadi sejuk, ditambah pemandangan pegunungan yang membuat mata tak ingin berhenti memandang keindahan alamnya. Gampong ini juga menyediakan tempar beristirahat sementara atau home stay bagi siapapun yang berkunjung ke Aceh terutama ke Gampong Nusa.



Tidak hanya itu, gampong yang satu ini juga memiliki event yang dilaksanakan langsung di gampong tersebut dalam kurun waktu tertentu. Ia adalah Nusa Festival. Untuk tahun ini, Nusa Festival 2016 dengan serangkaian kegiatan inisiatif dan kreatif dari masyarakat mengangkat tema “The Power of Village”. Kegiatan ini berlangsung sejak 16 – 29 Oktober 2016, yang mana kegiatannya meliputi Nusa award, Nusa berkemah, Nusa karnaval, Nusa Green action, Nusa dan Kearifan Lokal, permainan tradisional, dan lain sebagainya.



Nusa dan kearifan local merupakan salah satu kegiatan yang penulis ikuti. Kegiatan ini berupa lomba dalam mengkreasikan daun kelapa menjadi barang yang berguna seperti tempat menjemur belimbing sayur dan tempat untuk menaruh belanga, dalam bahasa Aceh ini disebut bleut dan rangkan.


Sumber gambar: Instagram @gampongnusaku @rubama_nusa

Kunjungi juga :
www.disbudpar.acehprov.go.id
www.acehtourism.travel

Minggu, 09 Oktober 2016

Aceh Juaranya Kuliner

Siapa yang tidak kenal dengan orang Aceh. Lidahnya yang sangat bersahabat dengan  asam dan pedas membuat masakan Aceh dikenal dengan makanan yang memiliki rasa yang dapat menggoyangkan lidah. Bagaimana tidak, bahan yang digunakan dalam masakannya kaya akan rempah-rempah dan bahan-bahan lainnya seperti ketumbar gonseng (aweuh), belimbing wuluh yang dikeringkan dan digaramkan (boh sunti), lengkuas, kemiri, dan kelapa gonseng (u neulheu).

Sie reuboh

Nah, gambar di atas merupakan salah satu kuliner khas yang berasal dari Aceh Besar. Makanan berbahan dasar ini daging sapi ini dikenal dengan "sie reuboh" (daging rebus). Tidak hanya daging, lemak (gapah) pun diikutkan dalam masakan ini sehingga menambah cita ras yang sangat nikmat. Penggunaan cuka dalam proses pembuatannya pun membuat masakan ini memiliki rasa asam yang khas. Selain Sie Reuboh, Aceh juga memiliki kuliner lainnya yang juga kaya rempah seperti yang satu ini.

Sie Manok Asam Keueung
Sie manok asam keueung. Kuliner ini juga makanan khas Aceh yang tidak kalah rasa rempah-rempahnya yang begitu menonjol. Penggunaan kelapa gonseng dan daun kari (oen teumurui) membuat makanan ini memiliki aroma yang sangat khas dan menggugah selera. Rasanya? Tidak diragukan lagi. Lezat tiada tara. Bagi kalian yang cinta dengan rasa pedas dan asam, kuliner Aceh pilihannya! Dan jangan heran jika kuliner ini menjadi incaran para wisatawan yang berkunjung ke Aceh.


Cukup dulu cuplikan kuliner Acehnya kali ini. Akan diupdate terus kok kuliner-kuliner lainnya. :D

Kunjungi juga :
www.disbudpar.acehprov.go.id
www.acehtourism.travel

Ketenangan Menjadi Kenangan


Inilah awal mula (hulu) dari Krueng Raba yang ada di Lhoknga. Lokasi yang menyimpan sejuta daya tarik ini berada di pedalaman hutan sehingga membutuhkan sedikit perjuangan untuk mencapainya. Lebih dari empat kilometer dari jalan nasional kita akan melewati jalanan yang masih alami alias penuh dengan bebatuan dan ini membuat siapapun yang berkunjung ke lokasi seolah-olah menikmati petualangan.

Kelelahan yang ditempuh dalam perjalanan terbayar semuanya oleh keindahan yang dipancarkan air yang berwarna hijau. Suara air yang mengalir dan kicauan burung yang bersahutan menambah ketenangan selama berada di lokasi yang berbentuk danau kecil ini.



Berbeda dengan sungai pada umumnya, air yang mengalir di Pucok Krueng ini berwarna hijau. Ditambah lagi pesona tebing batu kapur yang berwarna putih dan pepohonan hijau di sekelilingnya membuat mereka yang berkunjung betah untuk berlama-lama di sini. Siapapun yang berkunjung dapat menikmati setiap sudut lokasi wisata ini sehingga akan membawa pulang kenangan yang sulit untuk dilupakan.

Jangan lupa berkunjung ke Aceh dan jangan lupa bahagia ya!